Pulau Kakak-Beradik
Diposting oleh
zakyAZFclagent
di
02.20
Sabtu, 18 Februari 2012
Pulau Kakak-Beradik
Karena dianggap sudah cukup umur, Mina dan Lina dipanggil ibu mereka untuk membicarakan rencana perkawinan kakak-beradik itu.
“Kalian sudah cukup dewasa. Sudah waktunya kalian membangun rumah tangga,” kata sang ibu.
“Kami mau dikawinkan dengan satu syarat,” kata Mina dan Lina.
“Apa syaratnya?”
“Karena kami kakak-beradik, suami kami juga harus kakak-beradik.”
Sang ibu tahu, itu adalah cara mereka menolak perkawinan. Menurut Mina dan Lina, perkawinan membuat orang kehilangan segala sesuatu yang mereka cintai: orang tua, teman, sanak-saudara, bahkan kampung halaman.
Demikianlah, karena tak ada laki-laki kakak-beradik yang menyunting Mina dan Lina, mereka tak kunjung menikah. Waktu pun terus berlalu. Ibu Mina dan Lina meninggal karena usia yang semakin tua. Sepeninggal ibunya, gadis kakak-beradik itu tinggal bersama dengan paman mereka.
Pada suatu hari, sekelompok bajak laut menculik Lina. Pemimpin bajak laut itu ingin memperistri Lina. Lina menolak dan meronta sekuat tenaga.
Penculikan itu diketahui oleh Mina. Karena tak ingin terpisah dari adiknya, Mina bertekad menyusul Lina. Dengan perahu yang lebih kecil, Mina mengejar perahu penculik Lina. Teriakan orang sekampung tak dihiraukannya. Mina terus mengejar sampai tubuhnya tak kelihatan lagi.
Tiba-tiba mendung datang. Tak lama kemudian hujan pun turun. Halilintar menggelegar, petir menyambar-nyambar. Orang-orang berlarian ke rumah masing-masing. Ombak bergulung-gulung. Menelan perahu penculik Lina, menelan Lina, menelan Mina, menelan semuanya.
Ketika keadaan kembali normal, orang-orang dikejutkan oleh dua pulau yang tiba-tiba muncul di kejauhan. Mereka yakin, pulau itu adalah penjelmaan Mina dan Lina. Kedua pulau itu diberi nama Pulau Sekijang Bendera dan Sekijang Pelepah, tetapi kebanyakan orang menyebutnya Pulau Kakak-Beradik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Poll
Total Pageviews
Popular Posts
-
Si Kancil dan Siput User Rating: / 1909 PoorBest Pada suatu hari si kancil nampak ngantuk sekali. Matanya serasa berat sekali untuk...
-
Puteri Tidur User Rating: / 915 PoorBest Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya...
-
Istana Bunga User Rating: / 871 PoorBest Sunday, 11 April 2010 13:51 Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Keduanya suka berf...
-
Jangan Pernah Menyerah Jangan Pernah Menyerah Alkisah, pada tahun 1867 hiduplah seorang ahli teknik bernama John Roebling. Ia bermimpi memba...
-
Pulau Kakak-Beradik Karena dianggap sudah cukup umur, Mina dan Lina dipanggil ibu mereka untuk membicarakan rencana perkawinan kakak-bera...
-
Biji-biji Burung Gereja User Rating: / 191 PoorBest Page 1 of 2 Di suatu lembah yang subur, sekelompok binatang hidup dengan aman dan nyam...
-
Petani yang Baik Hati User Rating: / 673 PoorBest Page 1 of 2 Di suatu desa, hiduplah seorang petani yang sudah tua. Petani ini hidup seor...
-
Asal Mula Guntur Dahulu kala peri dan manusia hidup berdampingan dengan rukun. Mekhala, si peri cantik dan pandai, berguru pada Shie, seo...
-
Sedekah yang Paling Baik Sedekah yang Paling Baik Alkisah ada seorang pemuda yang bernama Saad. Suatu hari Saad pergi ke medan perang membel...
-
Alibaba dan Penyamun Pada jaman dahulu dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Kedua saudara itu memiliki...
Mengenai Saya
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
-
▼
2012
(27)
-
▼
Februari
(27)
- Dongeng asal mula duabelas rashio binatang
- si kancil dan siput
- ucpan ajaib dari peri
- Cinderela
- jack dan Pohon Kacang
- Asal Mula Guntur
- pulau hantu
- Bukit Merah
- Pulau Kakak-Beradik
- Istana Bunga
- Biji-biji Burung Gereja
- Petani yang Baik Hati
- puteri tidur
- Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu
- peri dan hutan berkabut
- raja telinga keledai
- alibaba dan penyamun
- nyamuk pertama
- raksasa egois
- raja yang bodoh
- lampu aladin
- semut dan kepompong
- sangkuriang
- raja yang cerdik
- sedekah yang paling baik
- jangan pernah menyerah
- asal mula rumah siput
-
▼
Februari
(27)
0 komentar:
Posting Komentar